PEMBAHARUAN PENDIDIKAN oleh Syifa R
Pembaharuan Pendidikan
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan salah satu jalan untuk membentuk manusia menjadi pribadi cerdas,
bermoral, dan bertanggungjawab. Melalui pendidikan seseorang dapat
mengembangkan sikap, pengetahuan, maupun keterampilan secara optimal.
pentingnya peran pendidikan, maka pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan
dengan sebaikbaiknya. Artinya, pendidikan harus dikembangkan menuju kearah yang
lebih maju dengan memperhatikan berbagai potensi peserta didik dan sumber daya
manusia yang dimiliki. Inovasi Pendidikan merupakan faktor penting bagi
kemajuan Pendidikan, sayangnya inovasi Pendidikan di Indonesia tidak berjalan
mulus sebagaimana diharapkan. Bahkan terkesan tertatih tatih, kunci persoalan
tampaknya berada pada level kelas.
Menurut pendapat Rogers (1995) “pembaruan” adalah “An idea, practice, or object that is perceived as new by individual or other unit of adoption”. Berdasarkan manajemen SDM, Peter Drucker (Hesselbein, et al, 2002) mengatakan bahwa pembaruan adalah “A change that creates a new dimension of performance”. Berdasarkan penjelasan kedua orang di atas pembaruan dapat diartikan sebagai adalah perubahan, ide atau gagasan yang mendorong seseorang sebagai penggunaan dalam bekerja dan berkarya jauh berbeda dan lebih baik dari sebelumnya; atau menghasilkan dimensi kinerja yang baru. Pembaruan terjadi secara beriringan dengan timbulnya tantangan karena setiap pembaruan menyebabkan orang berada dalam situasi berbeda dan memerlukan penyesuaian diri.
KAJIAN PEMBAHASAN
Pembaharuan pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih baik. Pembaharuan perlu terus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi yang menghadirkan tantangan atau persoalan, baik dari luar maupun dari dalam sistem pendidikan itu sendiri. Pembaharuan ini termasuk pada sebuah pengelolan pada setiap perancangan yang dibuat baik itu berdampak efektif atau masih dalam tahap percobaan.
Salah satu pembaharuan pendidikan yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melakukan penyempurnaan kurikulum. Kurikulum yang berlaku sekarang disebut kurikulum 2013 yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006. Kurikulum ini berorientasi pada peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Orientasi yang lebih utama dari kurikulum 2013 adalah penilaian sikap atau karakter peserta didik dibandingkan dengan keterampilan ataupun pengetahuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kurikulum 2013 lebih identik dengan penguatan pendidikan karakter peserta didik.
Dengan pengaruhnya terhadap sebuah perkembangan pada zaman, mungkin akan memicu juga pada kehidupan didunia pendidikan. Entah itu melalui masalah, atau melalui strategi yang dibentuk.
Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Oleh karena itu, untuk mencapai pendidikan berkualitas perlu dilakukan inovasi atau pembaharuan. Pembaharuan di bidang pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih baik. Pembaharuan perlu terus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi yang menghadirkan tantangan atau persoalan, baik dari luar maupun dari dalam sistem pendidikan itu sendiri.
Berdasarkan
undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Dengan
keyakinan bahwa pembaharuan pendidikan perlu dilakukan dalam konteks yang ada,
pembicaraan akan dimulai dengan gambaran umum keadaan global di abad mendatang,
dilanjutkan dengan keadaan nasional yang dicitacitakan, ciri-ciri manusia yang
dapat mendukung tercapainya cita-cita tersebut, keadaan Indonesia sekarang
dalam hubungannya dengan masa lalu, dan terakhir usulan pembaharuan.
Seperti yang tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Yang terlihat tujuan pendidikan Indonesia mengutamakan pendidikan yang berkarakter. Karakter berasal dari bahasa Yunani “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Mengamati
aspirasi masyarakat yang diungkapkan dalam berbagai kesempatan sebagai respons
terhadap kepongahan kekuasaan, ketidakadilan, dan berbagai kekerasan/penindasan
serta kejadian-kejadian lain yang merugikan masyarakat, bangsa dan negara,
dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia baru yang dicitacitakan adalah
masyarakat yang beranggotakan orang-orang yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai makhluk individu, dan sebagai makhluk
sosial (anggota masyarakat setempat, daerah, nasional, internasional).
Orang-orang yang demikian adalah mereka yang berimtaq (memiliki kecerdasan spiritual),
beripteks (memiliki kecerdasan intelektual dan seni), berkepribadian Indonesia
yang kuat (memiliki kecerdasan emosional Indonesia), sadar hukum, demokratis,
mencintai dan mempraktekkan keadilan, kebenaran, dan kedamaian, dan sehat
jasmani.
Perubahan
yang seharusnya juga berpotensi untuk memperbaiki dari segi semuanya, bukan
hanya dari segi pendidikan tapi juga dari masa depan dan tujuan yang terbaik
untuk masyarakat, negara, dan khususnya pada pelajar.
Seperti pada
pengelolaan perkembangan pendidikan harusnya
lebih efektiv dari sebelumnya lebih menjanjikan dari yang sebelumnya.
Pada setiap
implementasi suatu program pembaharuan Pendidikan pada level kelas, guru
memegang peranan penting dan menentukan. Begitu juga dengan implementasi kurikulum
berbasis kompetensi, keberhasilannya sangat tergantung pada kemauan dan
kemampuan guru untuk melaksanakannya. Pendekatan sistem dalam usaha pembaharuan
pendidikan dipandang sebagai tanggapan terhadap masalah pendidikan yang baru
dan komperhensif. Pendekatan dalam social budaya (social demand approach)
didasarkan atas tuntunan atau kebutuhan social akan pendidikan yang berkembang
popular dalam masyarakat, sehingga mengabaikan alokasi sumber-sumber dalam
skala nasional, kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dan turunnya mutu serta
efektifitas pendidikan. Dalam memperhatikan pengalaman beberapa pendekatan
itu, pembaharuan pendidikan dengan
pendekatan sistem untuk pemecahan masalah pendidikan yang mengutamakan kepentingan
subyek pendidikan lebih bersifat tanggap (responsif) terhadap masalah-masalah
yang baru.
Disimpulkan
bahwa pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Untuk membentuk perubahan sikap dan tata laku seseorang, tentunya
memerlukan paradigma baru untuk menjawab tantangan internal dan global yang
kompetitif dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.
Comments
Post a Comment